Get Kuliner Indonesiaku on Google Play

Senin, 14 Mei 2012

Kuliner BSD : Pecak Gurame


Kuliner BSD : Pecak Gurami Gaya Sunda Betawi


Pecak gurami ini cocok buat yang sedang berdiet lemak. Gurami yang baru diambil dari kolam, diolah dengan bumbu lalu dibakar hingga kering wangi. Disiram bumbu pedas gurih dengan aroma temu kunci dan bawang. Hmmm..sedapnya!

Kalu menyebut istilah 'pecak' pastilah banyak pendapat berbeda. Yang dari Jawa kenal dengan pecak lele, lele yang disiram kuah santan yang pedas. Sedangkan orang Betawi yang mengaku pemilik pecak guramipun punya banyak versi. Ada yang berkuah merah dan ada pula yang kekuningan.

Bumbu pecak gurami yang selama ini saya cicip memang diracik dari kemiri, jahe, lengkuas, kunyit, cabai, bawang merah dan bawang putih serta santan. Ada juga yang memakai kacang tanah dan kacang mete sebagai pengganti kemiri. Namun, lazimnya berbumbu kental dan gurih.

Pada saat mampir ke rumah makan Jati yang ada di kawasan Ciater, saya justru tergoda mencicipi kembali pecak gurame. Meskipun menunggu sedikit lama tetapi saya justru semangat. Karena bisa mengamati ikan gurami hidup dijaring dari kolam di rumah makan yang berinterior serba kayu dan teduh ini.

Agaknya tiap kali ada pesanan ikan gurami baru diambil dari kolam. Untung saja suasana rumah makan ini sejuk dengan pemandangan kolam dan halaman luas berisi aneka pohon buah. Benar saja seekor ikan gurami ukuran sedang yang panas mengepul disajikan dipiring. Lengkap dengan sausnya yang bening kemerahan.

Ya, inilah untuk kedua kalinya di kawasan Tangerang saya mencicipi pecak gurami yang lebih cenderung seperti masakan Sunda. Ikan gurami yang dikerat-kerat dibalut bumbu kuning dan dibakar di atas api arang. Wah, jejak gosong di siripnya dan aroma gurih wanginya langsung menggelitik lidah.

Bumbunya tidak memakai kemiri tetapi bening dan kasar. Berupa bawang merah, bawang putih, cabai merah, lengkuas, temu kunci, kencur, serai dan air jeruk nipis. Yang paling dominan rasanya justru temu kunci yang sedikit getir tetapi enak. Sama sekali tak ada jejak gurih yang kuat. Rasanya gurih alami dengan kuah bumbu yang asam pedas segar.

Sebagai pelengkapnya ada dua jenis sambal, sambal rawit segar dan sambal goreng. Saat dicocol dengan sambal rawit segar, huah..huah..sengatan cabainya benar-benar dahsyat! Nasi pulen yang hangat yang disajikan dalam bakulpun melengkapi suapan pecak yang sedap ini.

Untuk melengkapi pecak gurami seporsi karedokpun saya pesan. Aksen Sunda yang lebih kuat dari Betawi justru terasa dalam sajian rumah makan Jati ini (meskipun saya dengar mereka mengklaim sebagai resto bermenu Betawi). Lokasi Tangerang yang berbatasan dengan Jakarta mungkin menjadi penyebab percampuran kedua gaya kuliner ini.

Racikan karedoknya juga mantap. Iirsan kol yang dicampur dengan tauge, kacang panjang dan terung hijau berbalut bumbu yang pas gurih dan pedasnya. Aroma kencurnya segar tercium beriringan dengan aroma bawang putih.

Gaya pecak gurami di rumah makan ini merupakan salah satu yang saya suka. Karena guraminya tidak digoreng tetapi dibakar sehingga tak ada jejak minyak. Rasanya lebih gurih alami dengan aroma bakar yang sedap. Demikian pula dengan sausnya yang pedas segar tanpa digoreng.

O,ya banyak menu lain tersedia jika tak suka gurami, ada ayam goreng, ayam cabai hijau, empal, rendang daging, tongseng, soto Betawi dan rawon. Selain ikan gurami, tersedia juga ikan nila yang dipecak atau digoreng dan ikan mujair. Agaknya semuanya menggiurkan apalagi jika ingin makan sambil santai!

Rumah Makan Jati
Jl. Ciater Raya No.2
BSD Serpong
Tangerang Selatan
Telpon : 021- 7566520
Harga : Pecak Gurame Rp. 56.000,00; Karedok Rp. 12.000,00


Sumber : Detikfood.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar