Get Kuliner Indonesiaku on Google Play

Selasa, 08 Mei 2012

Kuliner Jakarta : Soto Medan


Kuliner Jakarta : Soto Medan


Soto Medan yang enak di Jakarta di mana ya? Ya, di tempat ini. Rumah makan yang legendaris ini hanya punya satu jenis makanan, Soto Medan. Kuahnya kuning kecokelatan menebarkan aroma wangi kapulaga yang semerbak. Dihirup hangat terasa sungguh gurih lezat!

Kalau cuaca mulai hujan dan udara dingin maka yang paling enak tentunya makan yang hangat berkuah. Meskipun bukan penggila soto, tetapi kali ini saya sengaja mampir ke rumah makan yang bernama 'Asli Soto Medan 1930' H. Syamsuddin di kawasan Muara Karang.

Tampilan luar rumah makan ini sederhana. Di sisi kiri ada lemari kaca tempat memajang baskom berisi daging sapi, jeroan sapi, ayam dan perkedel. Menu andalannya sejak dulu ya cuman satu – Soto Medan. Jadi tinggal pilih mau soto berisi daging saja, paru saja, ayam saja atau mau campur kesemuanya.

Di jam makan siang racikan soto yang diawali oleh pak Syamsuddin Sembayang tahun 1930 dan diteruskan turun temurun ini selalu bikin kangen. Selain pilihannya tidak terlalu ribet. Cita rasanya sudah jelas teruji. Jadi tujuan utama mampir ke sini ya Soto Medan.

Tak menunggu lama, semangkok soto dengan kuah yang panas sudah tersaji. Kuah santannya berwarna kuning sedikit cokelat menebarkan aroma wangi bumbu kari. Irisan daging dan parunya kecokelatan tipis dan memenuhi setengah bagian mangkok.

Pelengkapnya perkedel kentang, emping goreng, sambal yang bikin racikan soto jadi makin enak. Kuah santannya tidak terlalu kental juga tidak terlalu encer, sedang dan terasa jika memakai santan segar karena aromanya yang gurih alami.

Bumbu soto Medan ini terasa mirip dengan bumbu kari dengan konsistensi yang ringan. Aroma kapulaga, klabet, bawang putih, pala dan mericanya terasa semburatnya. Buat yang tak suka karipun terasa sangat ringan. Tak beda jauh dengan rasa kuah soto udang Medan.

Makin lama dinikmati soto yang gurih wangi ini makin terasa mirip dengan soto Betawi, hanya saja soto Betawi ada yang memakai susu dan menambahkan irisan tomat untuk isiannya. Tidak terlalu salah rasanya karena kedua daerah ini juga bersentuhan dengan budaya India pada jaman dahulu kala. Karenanya pemakaian rempah-rempah terasa sangat kuat.

Irisan daging yang jadi isian soto terasa empuk gurih, tak ada jejak lemak berlebihan di dalam kaldunya. Ini karena daging dan jeroan dimasak terpisah, dibumbui dan direbus kemudian digoreng sehingga bagian luarnya kering gurih. Persis seperti gaya soto Betawi Sambung Nikmat di bilangan Cipinang.

Paru yang khusus saya pesan untuk isian soto, juga diiris tipis, bagian luarnya krenyes renyah, tidak anyir dan kering. Setelah dibiarkan terendam kuah soto menjadi sedikit lembek. Hmm... rasanya jadi renyah kenyal dan enak.

Seporsi soto yang nikmat ini dihargai seimbang dengan rasanya, soto daging dan soto paru masing-masing dihargai Rp 16.000,00. O, ya buat pencuci mulut, ada gerobak rujak buah komplet di depan rumah makan ini. Rujak yang memakai bumbu kacang dan pisang batu ini harganya Rp. 10.000,00 dengan porsi sedang.

Sambil membayar di kasir Anda juga bisa menikmati gambar pak Syamsuddin di masa lalu bercelana pendek gaya kolonial berdiri di depan gerobak sotonya. Wah, sebuah perhentian makan siang yang legendaris dan asyik. Siapa bilang di Jakarta tak ada soto Medan yang enak?


RM Pak Syamsuddin Sebayang Asli Soto Medan 1930
(Dahulu Soto Jl. Irian Barat No.9, Medan)

Jl. Muara Karang Raya No.17
Jakarta Utara
Telp: 021-6679963

Tidak ada komentar:

Posting Komentar