Get Kuliner Indonesiaku on Google Play

Senin, 26 Maret 2012

Kuliner Jakarta : Daging Sapi Masak Petai


Waduuh... Enaknya Daging Sapi Masak Petai!


Sedang lapar berat? Mampirlah resto ini. Tinggal tunjuk dan sebut ingin lauk apa. Semuanya disajikan hangat mengepul. Gulai kepala ikan, daging masak petai, garo bunga pepaya, keripik kentang atau udang bakar? Semuanya sedap disuap dengan nasi hangat. Yuk, mari!

Makan seafood atau masakan tradisional paling pas dinikmati saat perut lapar dan bersama keluarga. Itulah yang kami temui saat mampir di Pandan Bistro yang ada di kawasan Pluit. Resto ini memang disukai oleh keluarga yang ingin makan bareng. Tatanan kursi dan meja, tawaran menu dan pelayanannya memang cocok buat keluarga.

Di sisi kanan dipajang lemari kaca yang berisi aneka lauk-pauk matang. Tinggal dilihat saja, tunjuk yang disuka dan pelayan akan mengambil dan menyajikan. Wah, melihat deretan lauk yang disajikan, rasanya pengin mencicipi semuanya.

Gaya lauk rumahan seperti oseng tempe, gulai ikan, gulai daun singkong, rendang, ayam goreng, garo bunga pepaya, sambal hati, aneka pepes dan lain-lain. Kalau belum puas masih ada tawaran lain di dalam daftar menu. Semuanya menggiurkan!

Hampir sebagian besar menu dalam daftar menu adalah seafood. Udang, cumi, ikan, kerang dan kepiting. Pilihan olahannya tak beda jauh dengan resto seafood umumnya, dibakar, saus padang, saus Thailand, digoreng atau diberi saus mangga.

Tawaran lauk a la carte justru lebih menggoda. Seporsi sup buntut, daging masak petai dan garo bunga pepaya pun menjadi meu makan siang kami. Padahal godaan gulai kepala ikan yang berkuah kuning kental dan gurami kipas yang melengkung renyah di meja sebelah sungguh menggiurkan. Agaknya gulai kepala ikan menjadi hidangan andalan resto ini. Kalau saja kami datang berlima pasti asyik berebutan gulai kepala ikan!

Tampilan daging sapi tumisnya cokelat gelap diselingi irisan cabai dan butiran petai utuh. Aroma cabai campur petai yangharum langsung menggelitik hidung. Daging has sapi yang diirs kecil memanjang rasanya manis pedas. Manisnya kecap beradu dengan pedasnya cabai hijau keriting yang diiris memanjang. Petainya masih terasa renyah enak. Wah, disuap dengan nasi pulen hangat yang disajikan dalam bakul, sedap benar!

Garo bunga pepaya, tumisan bunga pepaya gaya Manado ini juga tak kalah enak. Bunga pepaya yang kuncup ditumis dengan cabai, bawang dan sedikit teri. Renyah, sedikit pahit dan pedas. Pilihan yang pas buat mendampingi tumisan daging yang dominan manis.

Yang justru bikin repot adalah porsi sup buntut yang lumayan besar. Agak terlalu besar buat dimakan berdua. Kuahnya bening kecokelatan, berisi potongan buntut sapi ukuran sedang dengan sedikit lapisan lemak. Wortel yang dipotong besar-besar menjadi isian sup yang gurih ini.

Kuahnya gurih tak berlebihan, juga tak terlalu berminyak. Daging buntutnya juga tak terlalu hancur, pas buat pengantar santapan nasi berlauk komplet. Sayang saja aroma pala dan mericanya sedikit kurang kuat sehingga kaldunya terasa seperti kaldu sapi biasa.

Hampir sebagian besar yang mampir ke bistro ini adalah keluarga. Sepertinya memang asyik menyantap menu rumahan bersama keluarga, selayaknya makan di rumah sendiri. Harga lauknya juga tak berapa mahal, apalagi jika dimakan beramai-ramai. Daging sapi tumis per porsi Rp 30.000,00, garo bunga pepaya Rp. 16.900,00 dan sup buntut Rp. 45.000,00. Porsinya pas buat dimakan berempat atau berlima. Mau coba?

Pandan Bistro
Jl. Pluit Indah No. 20
Jakarta Utara
Tel: (021) 6691246, 6693048

Sumber : food.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar