Get Kuliner Indonesiaku on Google Play

Senin, 02 April 2012

Kuliner Jakarta : Nyang Ini Gado-Gado Tak Bercabang Racikan Oma!


Kuliner Jakarta : Nyang Ini Gado-Gado Tak Bercabang Racikan Oma!


Kalau berada di kawasan Tanah Abang, mampirlah ke rumah makan spesialis gado-gado ini. Gado-gado kebanggaan orang Jakarta ini sudah dikenal sejak 55 tahun silam. Sayurannya krenyes segar, diaduk dengan bumbu kacang mete. Aduh enaknye!

Rindu dendam makan gado-gado khas Jakarta membuat saya mampir ke Gado-Gado Cemara yang menempati tempat baru di daerah Tanah Abang. Rupanya menunya tak hanya gado-gado saja, tapi ada banyak menu lain yang bikin air liur hampir menetes. Hmm.. ada lontong cap go meh, pesmol ikan tenggiri, asinan dan sate ayam.

Gado-gado lontong (Rp. 30.000,00) yang jadi menu utama beberapa menit langsung tersaji. Wah, porsinya sepiring besar, sesuai dengan harganya.Sayurannya tak beda dengan gado-gado lain, kangkung, kacnag, panjang, tauge, timun, kentang plus tahu. Bumbu kacnag cokelat kemerahan kental menyelimuti sayuran ini. Bawang goreng dan emping jadi toppingnya. Wuahh..aroma gurih sausnya benar-benar menusuk hidung!

Ternyata rasanya memang istimewa. Sayurannya renyah krenyes dan yang lebih istimewa justru bumbu kacangnya. Teksturnya halus mulus, dengan paduan rasa pedas, manis dan sedikit asam yang sangat seimbang. Apalagi dilengkapi dengan tekstur lontong yang lembut kenyal. Pantas saja kalau banyak orang ketagihan gado-gado legendaris ini.

Namun ada sisi menarik lain yang membuat saya takjub. Rupanya rumah makan ini dikelola oleh beberapa orang lanjut usia. Duduk di bagian kasir ada ibu Susanti, generasi kedua dari Gado-Gado Cemara yang sudah lanjut usia.

Jika mengintip di bagian dapur, ada Ci Fa Kiauw yang usianya sudah kepala tujuh sedang sibuk meracik pesanan gado-gado. Beliau sudah puluhan tahun membuat gado-gado, dengan rasa dan kualitas yang tak pernah berubah. Tak jarang, beberapa kali terdengar celotehan hangat mereka bersama para pegawai yang usianya juga tak muda lagi.

Usaha ini memang sudah puluhan tahun berdiri. Gado-Gado Cemara didirikan oleh ibu Niawati Setiawan pada tahun 1947, mulanya didirikan di sebuah warung kecil sederhana di sebuah pertigaan jalan Cemara. Kini usaha ini dikelola oleh sang anak, Susanti Tjahyadinata.

Lokasinya pun sempat beberapa kali berpindah tempat, dari pasar Boplo Gondangdia, jalan Wahid Hasyim, hingga kini ke jalan Tanah Abang 5. Untuk menjaga kualitas, Gado-Gado Cemara rintisan ibu Niawati ini tak punya cabang lain. Rupanya, ini dilakukan untuk menjaga rasanya agar tak berubah, diolah oleh tangan yang memang sudah ahlinya.

Walaupun sudah legendaris bahkan dinikmati pelanggan secara turun-temurun, rasa dan kelezatannya tak pernah berubah. Gaya racikan khas gado-gado buatan ibu Niawati tetap dipertahankan hingga sekarang.

Gado-gado dibuat tanpa penyedap rasa tambahan, hanya dibuat dari kacang tanah dan tambahan kacang mete yang diuleg halus. Karena itu teksturnya gurih enak dan mulus. Untuk rasa tak pedas, sedang ataupun pedas, pembeli bisa mencampur sendiri sambalnya sesuai selera. Untuk menjaga kualitas, sayurannya pun selalu direbus baru tiap tiga jam sekali.

Selain gado-gado, makanan lain juga patut dicoba. Ada Pesmol Ikan Tenggiri (Rp. 40.000,00) yang gurih pedas dipadukan dengan bumbu cabai rawit dan belimbing sayur yang asam suegerr. Ada juga Lontong Cap Gomeh (Rp.30.000,00) yang kuah santannya gurih sedap. Untuk minuman, jangan sampai lupa pesan es kopyor dan juga es cincau atep yang dingin segar!

Bagi yang ingin mampir, mencari rumah makan ini pun tak terlalu sulit. Begitu masuk ke jalan Tanah Abang 5, tulisan besar Gado-Gado Cemara sudah terlihat. Oh ya, rumah makan ini buka di hari Selasa hingga Minggu, dan Senin tutup. Selamat makan!

Gado-Gado Cemara
Jl. Tanah Abang 5 No.36
Jakarta Pusat
Telpon: 021 34831897
Buka: Selasa – Minggu jam 08.00 – 17.00


Sumber : food.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar