Get Kuliner Indonesiaku on Google Play

Kamis, 29 Maret 2012

Kuliner Jakarta : Gado Gado BonBin yang Tak Lekang Oleh Zaman


Kuliner Jakarta : Gado Gado BonBin yang Tak Lekang Oleh Zaman


Gado gado adalah menu yang sangat saya suka dan selalu rindukan. Hm … manisnya, asinnya, gurihnya dan segarnya perasan jeruk nipis yang menyertainya, semua selalu bikin saya kangen. Apalagi, ini merupakan menu sehat karena isinya sayuran hehehee …

Nah, berbekal info dari kawan, “Di cikini ada gado gado melegendaris dari tahun 60an … cobain deh” … ya sud, langsung berkemas dan meninggalkan kantor deh … kebetulan kantor kan deket dengan Cikini.

Oya, Kawasan cikini, dulu bukanlah sebuah tempat yang padat seperti ini, melainkan sebuah tempat rekreasi. Yuk, sebelum berpindah ke Ragunan – Jakarta Selatan, Cikini adalah kebun binatang pertama di Jakarta. Nah, makanya nggak heran kalau yang akan kita datangi kemudian warungnya bernama, “Gado Gado BonBin”. Soalnya jalan ini (cikini IV) dulunya adalah Jl. Kebun Bintang III.

Oya, disini ada beberapa warung gado gado, tapi saya sambangi yang kata Pak Bajaj merupakan yang paling lama, yaitu kedai sederhana yang bertuliskan ‘Gado Gado BonBin sejak 1960′. Um, ternyata disini nggak cuma ada gado gado, tapi ada asinan dan es cendol juga.

Khusus untuk es cendolnya ini, unik deh… warna cendol kan biasa ijo, kalau disini dibuat warnanya pink hehehee… jadi lebih menarik gitu … pas aku cobain juga waaah seger banget dan cendolnya ini nggak terbuat dari tepung beras tapi dibuat dari tepung hungkwe, jadi rasanya lebih kenyal dan lembut di mulut.

Nah, usut punya usut, warung ini memang ternyata dulunya hanya berjualan es cendol yang lama kelamaan menyusul jual gado gado dan asinan yang ternyata berhasil melambungkan nama warung ini hm ….
Lokasi warung bisa dibilang strategis ya karena kedai milik Lanny Wijaya berdekatan dengan sekolahan. Jadi, sambil menjemput putra/putri, orangtua siswa biasaya mengisi perut di warung ini.
Akhirnya datang giliran saya (warungnya rameee, saya musti ngantri untuk makan – huh salah datang nih, harusnya datang sebelum atau sesudah jam makan siang ya) sepiring gado-gado siram saus kacang lalu didalamnya bersembunyi potongan lontong, rebusan bayam, tahu, tauge, telur ayam yang kemudian ditutup dengan emping melinjo dan kerupuk udang, wow.

Bumbu kacangnya sangat berbeda dengan gado gado ditempat lain. Bumbu disini lebih kental dan sangat halus dan lembut (hm … terlalu lembut ya sampai saya lupa kalau yang saya makan itu gado gado). Pas saya tanya, ini bumbunya kok beda ya? pakai apa? … Bu Lanny hanya menjawab, “Kacangnya pakai kacang Tuban Super (waaaah lagi lagi kampung gue disebut hahahaa) terus disangrai dan dipilih hanya yang bagus … lalu di giling dan dimasak sampai keluar minyaknya”

wow … kacangnya sudah super masih di pilihin satu satu pula … yang gak bagus langsung dibuang, karena kata Bu Lanny ini, 1 kacang yang kurang bagus bisa mempengaruhi rasa ratusan kacang pilihan. Jadi, tahap pemilihan kacang ini juga merupakan bagian terpenting dalam pembuatan bumbu gado gadonya.

Gado-Gado Bon-Bin. sejak tahun 1960. Jl. Cikini IV No.5 Jakarta 10330. (d/h Jl. Kebon Binatang III). ph. +62(21) 314-1539

Pengalaman di tulis oleh Catur Guna Yuyun Angkadjaja
Sumber : wisataseru.com
Sumber Foto : hasil Jepretan Jeni, www.jenzcorner.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar